PROJEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA KKG GUGUS 03 KIHAJAR DEWANTARA KECAMATAN SUBOH.
suboh - Dalam mendukung semangat Kurikulum Merdeka, pendidikan di Indonesia terus mengalami transformasi yang menarik. Salah satu wujud nyata dari inovasi pendidikan ini adalah acara Gelar Karya P5 dengan tema "ENTREPRENEURSHIP DAN KEBHINEKAAN GLOBAL". Acara ini bukan hanya merayakan kreativitas siswa, tetapi juga mengedukasi mereka tentang pentingnya pengelolaan limbah tekstil dan berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Dalam semangat ini, Gelar Karya P5 menghadirkan tema daur ulang sampah sebagai salah satu cara menggabungkan kebebasan belajar dengan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan. Para siswa diajak untuk menggali potensi kreativitas mereka dalam mendesain dan membuat seni dari bahan-bahan bekas, menciptakan karya seni yang ramah lingkungan.
daur ulang sampah di Gelar Karya P5 bukan hanya sekadar panggung untuk memamerkan kreativitas siswa, tetapi juga wadah untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya daur ulang dan upaya mengurangi limbah tekstil. Para peserta belajar cara mengidentifikasi, memilih, dan mengolah bahan-bahan bekas menjadi karya Seni yang menakjubkan. Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan desain, tetapi juga menciptakan kesadaran lingkungan yang mendalam.
Melalui acara ini, generasi muda Indonesia diajak untuk menjadi agen perubahan dalam mengatasi tantangan lingkungan. Mereka belajar bahwa kreativitas mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi limbah tekstil dan menciptakan mode berkelanjutan. Dalam lingkungan pendidikan yang mendukung dan memberi kebebasan untuk berekspresi, siswa-siswa ini mengubah pandangan mereka tentang sampah menjadi bahan berharga untuk penciptaan seni.
Gelar Karya P5 Kurikulum Merdeka dengan tema " daur ulang sampah di Gelar Karya P5 bukan hanya sekadar panggung untuk memamerkan kreativitas siswa, tetapi juga wadah untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya daur ulang dan upaya mengurangi limbah tekstil. Para peserta belajar cara mengidentifikasi, memilih, dan mengolah bahan-bahan bekas menjadi karya fashion yang menakjubkan. Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan desain, tetapi juga menciptakan kesadaran lingkungan yang mendalam.
Melalui acara ini, generasi muda Indonesia diajak untuk menjadi agen perubahan dalam mengatasi tantangan lingkungan. Mereka belajar bahwa kreativitas mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi limbah tekstil dan menciptakan mode berkelanjutan. Dalam lingkungan pendidikan yang mendukung dan memberi kebebasan untuk berekspresi, siswa-siswa ini mengubah pandangan mereka tentang sampah menjadi bahan berharga untuk penciptaan seni.
Gelar Karya P5 Kurikulum Merdeka dengan tema "ENTREPRENEURSHIP DAN KEBHINEKAAN GLOBAL" bukan hanya sebuah acara, tetapi juga sebuah pernyataan bahwa pendidikan yang berorientasi pada kebebasan dan kreativitas dapat menghasilkan inovasi-inovasi berkelanjutan. Para siswa yang berpartisipasi dalam acara ini bukan hanya meraih penghargaan, tetapi juga menginspirasi generasi mendatang untuk mengambil peran dalam menjaga keberlanjutan lingkungan melalui kreasi dan inovasi mereka.